SINABANG – Dua akademisi terkemuka dari Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. nat. Multi Petala Patria, M.Sc dan Dr. Retno Lestari, M.Si, hadir memberikan Kuliah Pakar di Politeknik Kepulauan Simeulue (POLTEKSIM), Senin (29/9/2025). Kegiatan yang bertema “Pengelolaan Sumber Daya Laut dan Potensi Blue Economy Kabupaten Simeulue, Aceh” ini disambut antusias ratusan mahasiswa, dosen, serta pimpinan kampus.
Turut hadir pula sejumlah mahasiswa dari Universitas Indonesia yang datang langsung ke Sinabang untuk mengikuti kegiatan tersebut. Kehadiran para pakar ini menjadi momentum penting bagi POLTEKSIM dalam memperluas wawasan akademik dan membuka peluang kolaborasi riset kelautan di wilayah kepulauan.
Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Multi Petala Patria, Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI, menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya laut berbasis blue economy melalui pendekatan Sustainablue.
“Pengelolaan sumber daya laut bukan hanya soal memanfaatkan kekayaan alam, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem. Sustainablue merupakan pendekatan kolaboratif internasional yang didukung Uni Eropa melalui program Erasmus+ untuk membangun kapasitas pendidikan tinggi di bidang ekonomi biru,” ujarnya.
Menurut Prof. Patria, Simeulue memiliki potensi besar untuk menjadi model pengembangan ekonomi biru di Indonesia. Sumber daya laut seperti perikanan, terumbu karang, dan jasa ekosistem laut lainnya dapat dikelola secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak lingkungan.
“Blue economy adalah kegiatan ekonomi yang ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan — menyeimbangkan antara keuntungan ekonomi, kelestarian alam, serta kesejahteraan sosial masyarakat pesisir,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Retno Lestari, M.Si membawakan materi bertajuk “Bioprospeksi Kelautan Indonesia”. Ia menjelaskan bahwa bioprospeksi merupakan eksplorasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati laut untuk menemukan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi berbagai industri.
“Indonesia adalah negara megabiodiversitas. Laut kita menyimpan potensi luar biasa — dari mikroorganisme penghasil antibiotik hingga biota karang yang mengandung senyawa antikanker,” ungkapnya.
Menurutnya, laut Simeulue masih tergolong alami dan kaya akan biota potensial seperti rumput laut (Gracilaria, Sargassum, Eucheuma) penghasil agar dan karagenan, spons laut sumber senyawa antimikroba, serta moluska dan teripang penghasil kolagen untuk industri farmasi dan kosmetik.
“Bahkan limbah cangkang lobster bisa diolah menjadi bahan bioplastik, dan tinta gurita dapat dimanfaatkan sebagai sumber melanin alami,” jelas Dr. Retno.
Potensi tersebut, lanjutnya, dapat dikembangkan untuk berbagai sektor seperti farmasi (obat antikanker, antivirus, antibiotik), pangan (suplemen dan pengawet alami), hingga industri (bioplastik, bioetanol, kosmetik, dan enzim).
Kegiatan tersebut disambut meriah oleh sivitas akademika POLTEKSIM. Direktur Politeknik Kepulauan Simeulue Dr. Amin Haris, M.Pd melalui perwakilannya Dr. (Cand) Fauzi Handika, S.Si., M.Sc menyampaikan apresiasi mendalam kepada tim dari UI atas kuliah pakar yang diberikan.
“Kami sangat berterima kasih kepada para Guru Besar dari Universitas Indonesia yang telah berbagi ilmu dan pengalaman berharga kepada mahasiswa kami. Simeulue sangat membutuhkan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia dan inovasi di bidang kelautan,” ujar Fauzi.
Ia menambahkan, POLTEKSIM berkomitmen menjadi garda terdepan dalam mendukung pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan lapangan kerja di Simeulue.
Sementara itu, Direktur POLTEKSIM Dr. Amin Haris, M.Pd dalam pernyataannya menegaskan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkaya wawasan mahasiswa.
“Kami berterima kasih kepada para dosen dari UI yang telah memberikan kuliah umum di POLTEKSIM. Semoga ilmu yang dibagikan dapat membuka cakrawala berpikir dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa kami dalam mengembangkan potensi kelautan Simeulue,” ujarnya.
Kegiatan kuliah pakar ini turut dihadiri sejumlah dosen POLTEKSIM, di antaranya Irmayadi Sastra, M.H, Hadidi, M.H, Sarvika Hasmi, S.H, Pepi Mulia Utami, S.IP, Riski Amin, S.E, Farizi, S.E, serta Kepala Biro Akademik Sufrian, Amd.Pel, dan perwakilan BEM bersama ratusan mahasiswa. (r/b)
